Dasar Dasar Akuntansi Manajemen
Dasar Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen adalah
suatu kegiatan (proses) yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen
untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam melaksanakan fungsi manajemen.
Fungsi-fungsi manajemen yang dimaksud adalah terutama mengenai fungsi
perencanaan, koordinasi, pengendalian dan pengambilan keputusan.
KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
Biaya
Setiap
peusahaan pasti mremiliki sejumlah informasi tentang biaya yang akan atau telah
menjadi tanggungan perusahaan. Informasi yang akurat mengenai biaya produk
maupun jasa merupakan hal yang penting dalam setiap tahap fungsi manajemen,
yaitu manajemen strategik, perencanaan dan pengambilan keputusan, pengendalian
manajemen dan pengendalian operasional, dan pembuatan laporan keuangan.
Pengertian Biaya
Memahami arti
biaya dan terminologi yang berkaitan dengan biaya sangatlah penting dalam
mempelajari akuntansi manajemen.Definisi tentang konsep biaya sangat penting,
karena dalam ilmu akuntansi terdapat dua istilah biaya, yaitu biaya sebagai
cost dan expense. Tentu saja kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang
berbeda.
Dalam buku
“Activity Based Cost Sistem : Sistem Informasi Biaya Untuk Pengurangan
Biaya” definisi Biaya adalah:
“Biaya (cost) adalah kas atau nilai setra kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa yang diharapkan akan membawa manfaat sekarang atau di masa depan bagi organisasi.”(Mulyadi, 2003:4)
Dalam buku yang sama, biaya sebagai expense didefinisikan sebagai berikut:
“Biaya (expense) adalah kas sumber daya yang telah atau akan dikorbankan untuk mewujudkan tujuan tertentu. (Mulyadi, 2003:4).
“Biaya (cost) adalah kas atau nilai setra kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang dan jasa yang diharapkan akan membawa manfaat sekarang atau di masa depan bagi organisasi.”(Mulyadi, 2003:4)
Dalam buku yang sama, biaya sebagai expense didefinisikan sebagai berikut:
“Biaya (expense) adalah kas sumber daya yang telah atau akan dikorbankan untuk mewujudkan tujuan tertentu. (Mulyadi, 2003:4).
Berdasarkan
pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa biaya adalah sebagai
sumber daya yang di ukur dengan uang yang digunakan untuk mencapai tujuan
tertentu dan biaya juga merupakan kas sumber daya yang dikorbankan untuk
memperoleh barang dan jasa dan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau dimasa
yang akan datan.
Manajemen perusahaan harus merencanakan dan mengendalikan dengan baik penentuan biaya untuk menghasilkan manfaat saat ini dan di masa depan, maka karena informasi biaya memberikan kerangka berpikir untuk mengelola masukan agar nilai masukan yang dikorbankan lebih rendah dari nilai keluaran yang diperoleh oleh perusahaan.
Sehingga dapat diketahui bagaimana biaya dan kecenderungannya. Dengan memahami biaya berarti telah mengetahui berapa biaya yang harus dikorbankan untuk membuat suatu produk.
Manajemen perusahaan harus merencanakan dan mengendalikan dengan baik penentuan biaya untuk menghasilkan manfaat saat ini dan di masa depan, maka karena informasi biaya memberikan kerangka berpikir untuk mengelola masukan agar nilai masukan yang dikorbankan lebih rendah dari nilai keluaran yang diperoleh oleh perusahaan.
Sehingga dapat diketahui bagaimana biaya dan kecenderungannya. Dengan memahami biaya berarti telah mengetahui berapa biaya yang harus dikorbankan untuk membuat suatu produk.
Berdasarkan
berbagai definisi biaya sebagai cost dan sebagai expense diatas umumya
mempunyai kesamaan makna, yaitu:
- Cost merupakan pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang terjadi atau secara potensial akan terjadi dan pengorbanan tersebut untuk tujuan tetentu.
- Expense merupakan cost dari orang dan jasa telah menjadi beban (expired) karena berlalunya waktu baik secara langsung maupun tidak langsung terkait dalam proses untuk memperoleh pendapatan.
Oleh karena
itu ketepatan pembebanan biaya menghasilkan informasi yang lebih bermutu yang
kemudian dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Agar biaya
dapat dibebankan dengan mudah dan akurat, maka perlu adanya penelusuran biaya
yaitu pembebanan aktual dari biaya ke objek biaya dengan menggunakan ukuran
yang dapat diamati pada konsumsi sumber daya oleh objek biaya.
Pembebanan biaya dapat terjadi melalui cara berikut ini :
- Penelusuran langsung (Direct Tracing)adalah suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yan berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu objek.
- Penelusuran penggerak (Driver Tracing) adalah penggunaan penggerak untuk membebankan biaya pada objek biaya.
- Alokasi (Allocation).adalah pembebanan tidak langsung ke obyek biaya. Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan pada obejek biaya, baik dengan menggunakan penelusuran langsung maupun penggerak.
Berdasarkan
uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa biaya adalah setiap item yang
dibiayai, yang diukur dan dibebankan, dimana proses pembebanan biaya tersebut
harus dilakukan secara akurat yang keakuratannya dapat ditelusuri melalui
penelusuran biaya.
Karena Penelusuran biaya menentukan seberapa objektif,dapat diandalkan, dan berartinya ukuran biaya yang dihasilakan, dan seberapa yakinnya pengambilan keputusan dalam memahami dan mengandalkan ukuran biaya sebagai dasar untuk membuat prediksi dan pengambilan keputusan sehingga pembebanan biaya yang tepat dapat tercapai dan menghasilkan penghematan serta keputusan yang benar dan evaluasi yang baik.
Karena Penelusuran biaya menentukan seberapa objektif,dapat diandalkan, dan berartinya ukuran biaya yang dihasilakan, dan seberapa yakinnya pengambilan keputusan dalam memahami dan mengandalkan ukuran biaya sebagai dasar untuk membuat prediksi dan pengambilan keputusan sehingga pembebanan biaya yang tepat dapat tercapai dan menghasilkan penghematan serta keputusan yang benar dan evaluasi yang baik.
Objek Biaya
Objek biaya
dapat berupa apapun, seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas,
dan lain-lain yang digunakan untuk mengukur dan membebankan biaya. Beberapa
tahun terakhir, aktivitas muncul sebagai objek biaya yang terpenting. Aktivitas
adalah unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam sebuah organisasi dan dapat
juga dideskripsikan sebagai kumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang
berguna bagi para manajer untuk melakukan perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan.
Klasifikasi Biaya
Pengklasifikasian
Biaya penting artinya untuk memberikan informasi mengenai biaya yang lebih
ringkas dan sitematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada yang digolongkan
ke dalam golongan-golongan tertentu.
Dalam buku “Akuntansi Biaya” biaya dapat digolongkan menjadi
- Objek pengeluaran
- Fungsi pokok dalam perusahaan
- Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
- Perilaku biaya dalam hubungannya dengan volume kegiatan
- Jangka waktu manfaatnya. (Mulayadi 2000,14)
Penjelasan
Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran
Dalam cara
penggolongan ini, maka obyek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya.
Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang
berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”. Contoh penggolongan
biaya atas dasar obyek pengeluaran dalam perusahaan kertas adalah sebagai
berikut : biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya
depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga, biaya zat warna
Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan
Dalam
perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi
pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan
manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok :
- Biaya produksi, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk yang siap dijual.
- Biaya pemasaran, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.
- Biaya administrasi dan umum, merupakan biaya-biaya
untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran.
Penggolongan hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
Sesuatu yang
dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu
yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan :
Biaya langsung (direct cost).
Biaya
langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu- satunya adalah karena
adanya sesuatu yang dibiayai.
Biaya tidak langsung (indirect cost).
Biaya tidak
langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang
dibiayai.
Penggolongan prilaku biaya dalam hubunganya dengan volume kegiatan
Dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi 4
(empat) yaitu :
Biaya Variabel.
Biaya
Variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan
volume kegiatan
Biaya Semi variabel.
Biaya Semi
variabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan.
Biaya Semi fixed.
Biaya Semi
fixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan
berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi.
Biaya Tetap.
Biaya tetap
adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu.
Penggolongan biaya menurut jangka waktu manfaatnya.
Penggolongan biaya menurut jangka waktu manfaatnya.
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu :
Pegeluaran Modal (Capital Expenditures).
Pengeluaran
modal adalah biaya yang mempunyai manfaat dari satu periode akuntansi (biasanya
periode akuntansi adalah salah satu tahun kalender)
Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure).
Pengeluaran
pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam
periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
Harga Pokok Produk dan Jasa
Keluaran
organisasi merupakan salah satu objek biaya terpenting. Ada dua jenis keluaran,
yaitu produk berwujud dan jasa. Produk berwujud adalah barang yang dihasilkan
dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan tenaga kerja dan masukan modal.
Jasa adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk pelanggan atau aktivitas
yang dijalankan oleh pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas
organisasi. Jasa juga diproduksi dengan menggunakan bahan, tenaga kerja, dan
masukan modal.
Jasa berbeda dengan produk berwujud dalam empat dimensi penting:
- Tidak berwujud: pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan, mendengar, atau mencicipi suatu jasa sebelum jasa tersebut dibeli.
- Tidak tahan lama: jasa tidak dapat disimpan untuk kegunaan masa depan oleh pelanggan, tetapi harus dikonsumsi saat diadakan.
- Tidak dapat dipisahkan: produsen dan pembeli jasa biasanya harus melakukan kontak langsung saat terjadi pertukaran. Akibatnya, jasa kerap tidak dapat dipisahkan dari produsennya.
- Tidak selalu sama: terdapat peluang variasi yang lebih besar pada penyelenggaraan jasa daripada produksi produk.
Organisasi
yang membuat produk berwujud disebut organisasi manufaktur. Organisasi yang
memproduksi produk tidak berwujud disebut organisasi jasa. Biaya setiap produk
berlaku untuk produk berwujud dan tidak berwujud. Jadi, ketika membahas masalah
harga pokok produk, kita mengacu pada produk berwujud dan tidak berwujud.
Biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda
Harga pokok
produk adalah pembebanan biaya yang mendukung tujuan manajerial yang spesifik.
Rantai nilai internal perusahaan adalah seperangkat aktivitas yang dibutuhkan
untuk mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, mendistribusikan, dan
melayani produk.
Harga pokok produk dan pelaporan keuangan eksternal
Salah satu
tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok produk untuk
pelaporan keuangan eksternal. Biaya dikelompokkan dalam dua kategori fungsional
utama: produksi dan nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan
dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya nonproduksi adalah biaya
yang berkaitan dengan fungsi desain, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan
pelanggan, dan administrasi umum.
Untuk barang
berwujud, biaya produksi dan nonproduksi sering disebut sebagai biaya
manufaktur dan nonmanufaktur. Biaya produksi dapat diklasifikasikan lebih
lanjut sebagai:
- Bahan langsung: bahan yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang sedang diproduksi.
- Tenaga kerja langsung: tenaga kerja yang dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang sedang diproduksi. Pengamatan secara fisik dapat digunakan dalam mengukur kuantitas karyawan yang terlibat dalam memproduksi suatu produk dan jasa.
- Overhead: semua biaya produksi (selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung) dikelompokkan dalam satu kategori yang disebut overhead.
Laporan Keuangan Eksternal
- Laporan laba rugi: Perusahaan manufaktur
- Harga produk produksi: mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan.
- Barang dalam proses: terdiri atas semua unit yang telah diselesaikan sebagian dalam produksi pada titik waktu tertentu.
- Laporan laba rugi: Perusahaan jasa
Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan awal atau akhir barang jadi. Berbeda
dari perusahaan manufaktur, perusahaan jasa tidak memiliki
persedian barang jadi karena tidak mungkin menyimpan jasa.
sumber : http://ekonomiplanner.blogspot.com/2014/06/dasar-dasar-akuntansi-manajemen.html
saya atas nama lapakilmu.com mohon maaf bila mana terdapat kesalahan dalam penulisan artikel dan materi yang saya sajikansaya berusaha memberikan yang terbaik semoga bermanfaat
Post a Comment